Waspada Pornografi
Tidak dapat dipungkiri, kemajuan teknologi di sekitar kita dan keluarga perlu dicermati dengan baik. Pemanfaatan media sosial dan teknologi yang semakin memudahkan akses terhadap media tersebut dapat membawa dampak positif dan juga negatif. Berikut ini pembahasannya:
· Meskipun anak dapat memperoleh segudang informasi untuk ia simpan, belum tentu ia dapat memanfaatkan semua informasi tersebut. Ia masih perlu pendampingan untuk dapat memilah atau menganalisa keterkaitannya dengan masalah yang harus ia pecahkan. Seringkali “keasyikan menjelajah” membuatnya malah tidak menuntaskan tugas/PR yang menjadi kewajiban utamanya. Ingat, oknum penyebar pornografi juga dapat mengkaitkan informasi dengan kata-kata kunci yang "netral". · Bila anak tidak memperoleh masukan, atau bimbingan dari orangtua mengenai penggunaan internet, maka ia akan memperolehnya dari teman-teman sebaya. Hal ini yang dapat menjerumuskan anak untuk mengakses situs porno, dan sangat mudah mengalami kecanduan, karena daya tarik bukan saja dari situs tersebut namun juga dari perbincangan hangat dengan teman-temannya. Perbendaharaan ingatan yang dipenuhi oleh pornografi sangat mengurangi konsentrasi juga kapasitasnya untuk mempelajari hal – hal lain yang lebih penting dan merupakan tugas utamanya. Jika sudah kecanduan, akan sulit untuk memutuskan kecanduan tersebut. Oleh karena itu, anak perlu diberikan batasan disertai alasan atau penjelasan mengenai apa itu seks dan bagaimana bersikap terhadap isu-isu terkait dengan hubungan seksual ataupun pronografi. Hal ini dapat disesuaikan dengan perkembangan/usianya.
berlanjut….. |
KEARA Pakar psikologi |