Text Box: Email : PsikologAurora@gmail.com  -  Twitter : @pakarpsikologi  -  www.pakarpsikologi.com

Memberikan Disiplin Positif Pada Anak

 

Tidak mudah menerapkan disiplin yang positif pada anak, terutama ketika sedang dalam kondisi emosi. Namun disiplin sebenarnya bisa dan penting untuk dilakukan demi pembentukan anak. 

Bentuk disiplin yang paling efektif adalah memotivasi anak untuk berperilaku baik: beritahu sebelumnya apa yang harusnya dia lakukan dan puji perilakunya yang baik.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk menerapkan Disiplin secara positif kepada anak :

1. Gunakan momen ketika anak melanggar untuk mengajarkan hal yang baik. Ketika anak melempar mainan, beritahu bahwa akibatnya nanti mainan bisa rusak serta dorong anak untuk membereskan/menjaga mainannya dengan baik.

2. Antisipasi hal-hal yang bisa memberi kesempatan anak bertingkah. Ketika akan melakukan perjalanan jauh bawalah buku, mainan, makanan kecil sehingga anak dapat melakukan hal-hal positif.

3. Berikan alasan untuk setiap aturan yang disampaikan. Kalau anak bisa paham bahwa aturan itu dibuat seadil mungkin, tidak sewenang-wenang serta diterapkan secara konsisten, ia akan mengikutinya.

4. Atur keterlibatan anak dalam aktivitas /tugas rutin di keluarga. Bersama siapkan meja makan/cuci piring, membangun rasa tanggung jawab sebagai bagian keluarga. Sesuaikan dengan kemampuan/usianya.

5. Ketika ia bersikap keras kepala, tunjukkan perasaan mengerti contohnya: "mama tau memang ga asik  bersih-bersih", atau sikap kompromi seperti: "kamu buang sampah saja sisanya mama". Ketika anak menolak disuruh, ajak ia untuk memikirkan solusi/usaha memperbaiki/ menghindari masalah serupa. Misalnya kalau main jagan berserakan semua, cape memungutinya.

6. Dorong perilaku yang baik/tanggung jawab. Tunjukkan keyakinan bahwa anak bisa belajar bertanggung jawab. Ucapkan terima kasih ketika sudah dibantu anak. Ingat, hargai usahanya. Penguatan/pujian orangtua, menghasilkan rasa bangga & puas atas apa yang dikerjakan, juga menginspirasikan anak untuk berinisiatif dan berusaha lebih baik lagi.

7. Peka terhadap kondisi fisik dan emosi anak. Ketika capai atau sakit, anak cenderung mencari perhatian/ menunjukkan ketidaknyamanannya. Penuhi kebutuhan tersebut dan bukan menghukumnya. Tahan emosi dalam menghadapi anak yang sakit dan rewel. Lama-lama ia mengerti bahwa kita berusaha untuk kesembuhannya. Nantikan tatapan mata dan juga pelukan terimakasihnya, ketika ia melihat kasih yang kita tunjukkan.

Text Box: Back
Text Box: Next
Text Box: 8
kembali ke awalkonsultasi gratismemahami anaklayanan kamitentang kearakeara konsultan psikologi

KEARA

Pakar psikologi

memahami anak