Tantrum
Saat sedang berjalan-jalan di mall sekeluarga dan melewati toko mainan Adi (3 tahun) merengek minta dibelikan mainan robot, namun Ibunya menolak dengan alasan minggu lalu baru membeli mainan. Adi pun menjerit dan menangis serta berguling-guling di lantai mall. Ibunya berusaha menenangkan, bukannya diam Adi justru semakin menjadi.
Pernahkah anda menghadapi tantrum pada anak seperti yang dialami Ibunya Adi?
Tantrum merupakan suatu kemarahan meledak-ledak dan berlebihan yang kerap muncul pada anak 18 bulan–3 tahun,kadang masih muncul sampai dengan usia 5–6 tahun dan perlahan menghilang. Ada 2 tipe tantrum yang umum ditemui, yaitu yang berasal dari perasaan frustrasi dan marah, dan yang diakibatkan kebingungan dan ketakutan akan sesuatu.
Sebuah peneitian di Amerika Serikat menunjukkan 50–80% anak usia prasekolah berperilaku tantrum sedikitnya 1x sminggu, dari penelitian ini dapat disimpulkan perilaku tantrum adalah bagian perilaku yang normal untuk anak-anak usia 1–3 tahun.
Untuk memahami kenapa anak usia 1- 3 tahun berperilaku tantrum ada baiknya kita telaah kondisi psikologis anak pada usia ini. 1. Anak usia 1-3 tahun sedang dalam tahap perkembangan ingin mandiri,sehingga cenderung menolak kendali/perintah dan berjuang untuk melakukan sendiri, mereka juga cenderung banyak menuntut dan sering melawan. 2. Pada usia ini anak juga cenderung plin plan, mereka sulit menentukan keinginan antara ingin melakukan segala sesuatu sendiri dan juga kebutuhan untuk dimanja dan dibantu 3. Anak secara konsisten sedang mengeksplorasi dunianya dan belajar apa saja batasan – batasannya. Hal-hal ini juga yg "mengaduk" emosinya.
berlanjut…... |
KEARA Pakar psikologi |