Bullying
Bullying adalah salah satu bentuk interaksi peer victimization, yang menjadikan salah satu anggota kelompok teman sebaya sebagai target rutin dari kekerasan fisik maupun kekerasan verbal. Fenomena bullying sebenarnya adalah salah satu dari bentuk perilaku agresif. Sebuah literatur menyebutkan bahwa agresif didefinisikan (Loeber & Hay, 1997) sebagai salah satu kategori perilaku yang menyebabkan atau mengancam luka fisik pada orang lain. Agresif disini mengarah pada perilaku yang bervariasi termasuk agresif verbal, bullying, perkelahian, perampokan, pemerkosaan dan pembunuhan. Penelitian menunjukkan bahwa 10-20 persen anak-anak melakukan bullying. Dan 15-30 persen anak menjadi korban bullying. Kebanyakan anak yang melakukan bullying adalah anak laki-laki, mereka membully melalui kekerasan fisik dan kekerasan verbal, namun anak-anak perempuan juga seringkali menyerang teman sekelas mereka melalui kekerasan verbal. Apa saja yang mempengaruhi perilaku agresif seorang anak ?
1. Interaksi Pola Asuh dan Temperamen Anak Anak yang bertemparamen sulit yang sebenarnya merupakan dampak dari pola asuh akan menimbulkan reaksi keras dari orangtua yang akan membentuk siklus dan berdampak negatif pada temperamen anak. Anak dengan temperamen sulit akan cenderung menampilkan perilaku agresif pada masa kanak-kanak awal dan tengah masa kanak-kanak.
2. Faktor Genetik Pengaruh faktor genetik terhadap perilaku dan perkembangan banyak ditekankan akhir-akhir ini. Dan juga telah dikembangkan bukti mengenai pentingnya korelasi gen –lingkungan dan interaksi gen-lingkungan.
3. Faktor keluarga dan fungsi keluarga Faktor keluarga sangat menentukan, jika perilaku agresif cenderung muncul dalam keluarga maka jangan heran jika anak menampilkan perilaku agresif kepada temannya.
4. Stres orangtua dan disfungsi keluarga Kemiskinan, orangtua yang menganggur, ibu yang depresi, dan anak dari keluarga yang mengalami KDRT cenderung lebih beresiko menampilkan perilaku agresif.
5. Sikap anti sosial orangtua Beberapa orangtua yang mengetahui anaknya terlibat perilaku agresif tidak melakukan tindakan yang berarti untuk merubah perilaku anak karena menganggapnya normal.
6. Peer Anak yang berteman dengan anak – anak yang berperilaku agresif, cenderung akan menampilkan perilaku yang sama. Bentuk lain dari pengaruh peer adaah perasaan ditolak oleh peer akan memicu anak untuk berperilaku agresif.
berlanjut…..
|
KEARA Pakar psikologi |