Text Box: Email : PsikologAurora@gmail.com  -  Twitter : @pakarpsikologi  -  www.pakarpsikologi.com

Bullying

 

Bullying adalah salah satu bentuk interaksi peer victimization, yang menjadikan salah satu anggota kelompok teman sebaya sebagai target rutin dari kekerasan fisik maupun kekerasan verbal. Fenomena bullying sebenarnya adalah salah satu dari bentuk perilaku agresif.

Sebuah literatur menyebutkan  bahwa agresif didefinisikan (Loeber & Hay, 1997) sebagai salah satu kategori perilaku yang menyebabkan atau mengancam luka fisik pada orang lain. Agresif disini mengarah pada perilaku yang bervariasi termasuk agresif verbal, bullying, perkelahian, perampokan, pemerkosaan dan pembunuhan.

Penelitian menunjukkan bahwa 10-20 persen anak-anak melakukan bullying. Dan 15-30 persen anak menjadi korban bullying. Kebanyakan anak yang melakukan bullying adalah anak laki-laki, mereka membully melalui kekerasan fisik dan kekerasan verbal, namun anak-anak perempuan juga seringkali menyerang teman sekelas mereka  melalui kekerasan verbal.

Apa saja yang mempengaruhi perilaku agresif seorang anak ?

 

1. Interaksi Pola Asuh dan Temperamen Anak

Anak yang bertemparamen sulit yang sebenarnya merupakan dampak dari pola asuh akan menimbulkan reaksi keras dari orangtua yang akan membentuk siklus dan berdampak negatif pada temperamen anak. Anak dengan temperamen sulit akan cenderung menampilkan perilaku agresif pada masa  kanak-kanak awal dan tengah masa  kanak-kanak.

 

2. Faktor  Genetik

Pengaruh faktor genetik terhadap perilaku dan perkembangan banyak ditekankan akhir-akhir ini. Dan juga telah dikembangkan bukti mengenai pentingnya korelasi gen –lingkungan dan interaksi gen-lingkungan.

 

3. Faktor keluarga dan fungsi keluarga

Faktor keluarga sangat menentukan, jika perilaku agresif cenderung muncul dalam  keluarga maka jangan heran jika anak menampilkan perilaku agresif kepada temannya.

 

4. Stres orangtua dan disfungsi keluarga

Kemiskinan, orangtua yang menganggur, ibu yang depresi, dan anak dari keluarga yang mengalami KDRT cenderung lebih beresiko menampilkan perilaku agresif.

 

5. Sikap anti sosial orangtua

Beberapa orangtua yang mengetahui anaknya terlibat perilaku agresif tidak melakukan tindakan yang berarti untuk merubah perilaku anak karena menganggapnya normal.

 

6. Peer

Anak yang berteman dengan anak – anak yang berperilaku agresif, cenderung akan menampilkan perilaku yang sama. Bentuk lain dari pengaruh peer adaah perasaan ditolak oleh peer akan memicu anak  untuk berperilaku agresif.

 

 

 

berlanjut…..

 

 

Text Box: Back
Text Box: 26
Text Box: Next
kembali ke awalkonsultasi gratismemahami anaklayanan kamitentang kearakeara konsultan psikologi

KEARA

Pakar psikologi

memahami anak